Sujud Cintaku Untuk Ibu
Begitu banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta kita kepada seseorang, terlebih kepada seseorang yang telah memperjuangkan hidupnya hanya untuk kita. Dialah ibu, kitalah anak itu. Dari sini para kader Lembaga Dakwak Kampus Mahasiswa Islam Bersaudara (LDK MAHISA) mencoba untuk membaca apa sebenarnya hari ibu itu? Jika di amati, tentu tidak ada dalam kalender Islam. Tapi jauh dari pada itu semua, jauh dari pengesahan atau ketok palu di Indonesia bahwa tanggal 22 Desember itu adalah hari Ibu. Rosul kita, Muhammad SAW sudah lama sekali membahas mengenai keutamaan menghormati orang tua, terlebih ibu.
Begitu banyak cara untuk mengungkapkan rasa cinta kita kepada seseorang, terlebih kepada seseorang yang telah memperjuangkan hidupnya hanya untuk kita. Dialah ibu, kitalah anak itu. Dari sini para kader Lembaga Dakwak Kampus Mahasiswa Islam Bersaudara (LDK MAHISA) mencoba untuk membaca apa sebenarnya hari ibu itu? Jika di amati, tentu tidak ada dalam kalender Islam. Tapi jauh dari pada itu semua, jauh dari pengesahan atau ketok palu di Indonesia bahwa tanggal 22 Desember itu adalah hari Ibu. Rosul kita, Muhammad SAW sudah lama sekali membahas mengenai keutamaan menghormati orang tua, terlebih ibu.
Ikwahfillah..
Jika antum bertanya
ke syekh Google, beliau pasti akan menjawab “Hari Ibu adalah hari dimana ibu di
seluruh Indonesia itu di bebaskan dari pekerjaannya (nyuci, masak, ngasuh
anak,dll).” Waah itu ibu apa pembantu?” Namun tidak di pungkiri juga bahwa
seorang ibu rata-rata memiliki tugas yang sama seperti yang di sebutkan di
atas. Lantas apa kita ikuti saja perkataan syekh Google bin Mozila ini?
Ikuti saja ikhwahfillah, toh membantu ibu
mengurangi beban ibu juga, tapi jangan hanya di setiap tanggal 22 Desember
saja. Di tanggal dan bulan lain juga usahakan seperti itu, sudah bisa ngepel
toh..
LDK MAHISA punya
rencana yang berbeda, bukan hanya mendengarkan perkataan syekh Google namun
juga mendengarkan apa yang diperintah oleh Rosulullah SAW yaitu untuk
berdakwah, berbagi ilmu di hari Mamah ini.
Seiring
berkembangnya zaman, dari zaman tanah liat yang jika hujan harus melapisi
sepatu dengan kantung kresek, sampai jalan beraspal yang selalu ingin
menggunakan sepeda motor meski jaraknya hanya 100 meter dari kosan ke kampus. Zaman
ini membuat tingkah laku umat semakin di luar penafsiran seorang manusia. Ada Seorang
anak yang tega membunuh ibunya sendiri, karena lelah mengurusi ibunya yang
sering sakit-sakitan dan ada lagi seorang anak yang tega melaporkan ibunya ke
Polres karena anaknya mengaku bahwa ibunya menebang pohon di tanah miliknya
yang jelas-jelas itu warisan dari bapaknya sendiri yang tidak lain adalah suami
dari ibunya, yah kedengarannya seperti sebuah cerita karangan. Terlintas dalam
pikiran,” ah masa sih?” Dan memang benar, penulis agak sedikit memberi
sentuntuhan hiperbola. Tapi ini sungguh, memang sempat ada yang seperti itu.
Maka dari itu, tim
Syiar mencoba mengundang sahabat-sahabat mahasiswa untuk menghadiri acara yang
bertajuk “Seminar dan Bazar Hari Ibu”. Sebuah materi yang tentunya membahas
mengenai keutamaan menghormati ibu, begitu pula dengan ayah. Dan memberi taukan
kepada dunia, bahwa islam itu adalah agama yang mengedepankan orang tua sebagai
mahluk di muka bumi ini yang patut kita hormati, segani. Karena ridhonya Allah
itu ada pada orang tua kita.
Mahasiswa adalah
ungulan seluruh masyarakat tentunya, dan mahasiswa yang paling dekat akan
terjun kepada masyarakat. Maka dari itu LDK MAHISA berharap agar para mahasiswa
ini dapat mengurangi angka malin kundang di seluruh tanah air.
Dan adanya bazar,
di peruntukkan kepada sahabat mahasiswa yang hadir agar bisa memberikan hadiah
kepada ibunya masing-masing. Salah satu aneka bazar yang di jual, yang paling
di unggulkan adalah kerudung. Dengan memasang kerudung dengan harga yang
terjangkau, mungkin saja ibu, ummi, mamah, emma, emmihnya yang tidak berjilbab
jadi berjilbab. Waah Subhanallah.. Namun yang paling diminati oleh peserta itu
adalah “Donat Cinta Kasih Ibu”,karena katanya cinta ibu itu seperti kue donat
yang tidak ada ujungnya. Itulah yang sekiranya kita sebut pada hari ibu. Namun,
jika dihari-hari biasa donat itu namanya kembali seperti semula. Yah, donat
madu.
Alhamdulillah,
Allah memberikan kesempatan kepada kita, sehingga bisa tersalurkan niat ini dan
mudah-mudahan tercatat sebagai amal yang super sekali tentunya di mata Allah.
Niat yang baik tentu akan mendatangkan
kebaikan pula. Acara demi acara telah selesai. Terimakasih.... Sudah membaca.
#LDKMAHISA
#KarenaKitaBersaudara
#AllahuAkbar
0 comments :
Post a Comment